Selasa, 14 Februari 2012

KUMPULAN PUISI

 PEMBOHONG DIRI
Member petuah
Menyinari sanubari pendengar
Membutakan pemberi
Membunuh diri
Sungguh sangar
Globalisasi tak lurus
Penyelewengan menyebar
Menyeruak bangkai

TAKDIR
Resah gelisah hatiku gundah
Melambai khayalan yang melambai waktu
Gemercik al-ma' menetas deras
Tuntas menepi bersandar dan duduk manis
Tiada pungkir yang perlu terungkit
Enyah sudah harapan untuk berlari
Tatkala fana tiba menguluk salam
Jalanku terjal jatuh berkeming

SEPI
Sepi ini menjangkrik temaram
Haluan hasrat tiada daya tuk menebak
Menembus lurus ruang sunyiku
Menafikan kegirangannya
Kemudian
Hati kecil ini
Jatuh melengking ta' tertahankan

HUJAN
Bertubi-tubi
Mencengkramwalau ta' nafas
Indahnya menjulur
Torehannya menjagad tertentu
Pinangannya bersatu padu
Sang ingusan menang
Pendidik ingus keletihan

GULANA
Rayu angin malam
Di selubungi dewi malam
Diriku selangkah membaur diriku
Tanah liat yang bergumur
Merasuki simponi diriku
Engkau tetap tidur!
Dunia abadi yang engkau impikan
Tapi tepakmu nihil
Berkornea,bahkan membuat orbit
Resah hatiku!

HITAM PUTIH
Dirimu bukan diriku
Maksudmu bukan maksudku
Disini engkau berkuasa
Tapi,aku sengsara
Hawanafsu bersamaku!

AYAH
Kata-kataku berhenti mengalir,ayah
Sepertinya hujan enggan turun
Sehingga
Hulu nihil air,ayah baru saja
Hatiku terluka mendapatkan hadiah
Berita
Engkau tengah lara
Disini memang jarang aku
Selalu melaksanakan harapmu
Do'amu sering menelusup di telingaku
namun acap kali udara menguapkan
Darimu
Dan aku lebih banyak menyampelkan
Uangmu
Di sini benar aku terkapar tercekik
Perutku
Nafasku tak lancar selalu
Namun mendapatkan berita
Engkau biasa,aku bahagia
Semoga Allah melekaskan sembuhmu
Lalu engkau kembali bersua denganku
                           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar